RSS

ANAK PANTAI DI SORE ITU

Suatu senja di sebuah pantai yang begitu sepi namun terasa damai, kuayungkan langkah menelusuri pasir pantai yang begitu kusam, kelemparkan padanganku ke arah pantai sejauh-jauhnya. Terasa damai, sejuk, cukup menguras penat ini. Dari kejauhan terlihat seorang anak pantai yang yang sedang berlari sebebas-bebasnya. Mengumbarkan senyum yang seolah-olah tak sedikit pun beban di dalam dirinya. Kegembiraannya adalah milik pantai di senja itu. Aku pun turut memiliki kegembiraannya itu. Sejenak aku termenung menyaksikan pemandangan di senja itu yang menurutku adalah sebuah sumber inspirasi tersendiri bagiku. Sumpah.... Hanya itu yang saya ingin sampaikan. Terima Kasih....heheehhehe

BACK TO NATURE

Akhirnya kehabisan stok buku lagi, bingung muu baca buku apa lagi, mau hunting buku tapi kas lagi menipis. Untung ada pilihan, Back to nature dulu deh, untuk mengenal lebih jauh lagi kampung halaman tercinta. Buku yang diterbitkan Oleh Pemda Sidrap dan Ikatan Pelajar Mahasiswa Indonesia Kabupaten Sidrap (IPMI SIDRAP) ini terdiri dari 360 halaman yang berisi tentang sejarah terbentukdan perkembangan kabupaten sidrap. Buku yang ditulis oleh Andi Sugiarto Tola Panguriseng, Muhammad Idul Tomawa, Syamsul Bahri, S.Farm, Akbar Zulhaq,SH, dan Junaidy Mustapeng ini mengantar kita untuk mengetahui seluk beluk kabupaten sidrap pada masa lalu dan masa kini. Mengenal lebih jauh kampung halaman adalah sikap nasionalisme yang mesti dipupuk hingga kapan dan dimanapun kita berada. paling tidak ada potret kekinian yang melekat dalam diri kita terkait dengan tempat kelahiran kita sendiri karena alangkah lucunya jika tempat kita dibesarkan tidak mengenal diri kita karena kita sendiri tidak mengenalnya.

PENYULUHAN KESEHATAN

Pagi yang cerah, Secerah perasaan untuk saat ini, dimana sebuah Kegiatan yang tidak lazim lagi, kegiatan seperti beberapa hari sebelumnya yaitu menyiapakan segala yang berbau tekhnis untuk pelaksanaan kegiatan penyuluhan kesehatan yang diadakan oleh forum desa siaga. Penyuluhan kesehatan kali ini dihadiri langsung oleh kepala dinas kesehatan kabupaten mamuju utara. Kegiatan ini sendiri diadakan sebagai upaya untuk mengurangi angka kematian ibu dan anak dalam persalinan. Kegiatan ini dilaksanakan di berbagai desa, khususnya bagi desa siaga yang memiliki POSKESDES dari project DHS-2. Dalam penyuluhan ini, pemateri menyampaikan beberapa topik materi diantaranya adalah kesehatan ibu dan anak, Keluarga Berencana, Gizi Bayi dan Balita, Penyakit Menular dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Penyuluhan kali terlihat ramai dan pesertanya semangat, sekali-kali peserta tertawa terbahak-bahak mendengar kelakar dari pematerinya. Apalagi jika memasuki materi persalinan yang mengundang riuh para bapak-bapak dan ibu-ibu dimana pemateri menjabarkan proses kehamilan hingga melahirkan.

PREMATURE + BBLR

Bayinya imut...........terasa pengen nyubitnya. Bayi ini terlahir premature (7 bulan kandungan) dan BBLR (<2500 kg) merupakan bayi yang lahir dengan selamat dan sehat namun ibunya pergi selamanya dan belum sempat menyentuhnya dan memeluknya layaknya seorang ibu (Maternal). Sungguh sangat disayangkan bayi yang terlahir atas pertolongan seorang dukun ini tidak dapat merasakan kasih sayang seorang ibu. Nyawa ibunya tidak dapat diselamatkan ketika iya mengalami pendarahan saat melahirkan akibat terlambat ditangani karena hanya di bantu oleh seorang dukun dan pihak keluarganya sama sekali tidak menghubungi bidan ataupun tenaga medis lainnya. Perasaan ngerih saat mendengar cerita dari bidan dan keluarganya saat saya datang ke salah satu POSKESDES di Sulawesi Barat. Namun bayinya selamat setelah dirawat oleh bidan poskesdes yang sebelumnya juga dalam keadaan darurat. Masalah ini memang merupakan masalah besar dalam kesehatan, khususnya daerah-daerah yang jauh dari jangkauan fasilitas kesehatan. Apalagi kepedulian masyarakat yang masih kurang akan masalah ini. Kebiasaan mereka adalah dengan memberdayakan dukun dalam pertolongan persalinan, namun sebenarnya menggunakan jasa dukun tidaklah menjadi masalah, asalkan kerjasama dengan seorang bidan. Mungkin langkah pemerintah untuk membentuk kemitraan antara dukun dan bidan adalah benar, namun realisasi di lapangan masih sangat kurang. Dimana masyarakat masih cenderung menggunakan jasa dukun dibanding dengan tenaga medis khususnya bidan. Hal ini dikarenakan bidan yang masih terbatas di daerah ini dan masyarakat juga terkendala dan ogah menggunakan jasa bidan dikarenakan biayanya. Pada hal Jampersal memberikan pelayanan gratis kepada seluruh ibu hamil di Indonesia, namun kurangnya sosialisasi program ini ke masyarakat sehingga tidak merubah paradigma masyarakat itu sendiri untuk ikut dalam program ini

MARI MEMBANGUN IMPIAN LAIN

Menjadi PNS mungkin impian sejuta umat manusia Indonesia yang telah mengecam pendidikan, tetapi lowongan PNS tiap tahunnya hanya hitungan jari saja, hanya segelintir saja formasi dibanding dengan jumlah lulusan universitas, sekolah tinggi dan yayasan lain. Ujung-ujungnya adalah pengangguran jualah yang menang. Orientasi sebagai seorang PNS boleh dikata adalah keberungtungan yang didasari materi dan golongan bagi kalangan tertentu. Apalagi pemerintah saat ini menghentikan penerimaan Pegawai negeri Sipil. Maka terhentilah impian bagi orang-orang yang orientasinya sebagai PNS. Melihat situasi seperti ini, mungkin saatnya mindset ini harus mengalami perubahan untuk menggantungkan impian sebagai PNS. Sebagian orang mengatakan bahwa PNS tidaklah mengubah hidup menjadi seperti yang kita harapakan. Ada benarnya juga, tetapi seorang PNS bukanlah berarti hidup akan terus terpuruk. Tetapi menjadi seorang bisnisman, wirausahawan, dan lain-lainnya yang butuh skil dan kerja keras akan menjanjikan kehidupan yang layak.

PELATIHAN RIFASKES 2011

Lagi-lagi sebagai pengganti, yah..... untuk ikut dalam kegiatan ini, saya harus sebagai pengganti lagi, mengganti teman yang tidak sempat berpartisipasi dalam kegiatan ini, tetapi patut saya syukuri karena masih bisa ikut berpartisipasi dalam pelatihan ini. Riset Fasilitas Kesehatan (RIFASKES) merupakan program pemerintah Kementerian kesehatan tahun 2011 yang diadakan di Rumah sakit, Laboratorium, dan Puskesmas di seluruh Kabupaten di Indonesia. Inti dari pelatihan ini adalah untuk mengetahui cara-cara melakukan riset fasilitas kesehatan pada instansi yang bersangkutan. Riset ini sendiri bertujuan untuk mengumpulkan data-data terkait dengan fasilitas kesehatan yang nantinya akan dijadikan sebagai data base untuk perencanaan masalah kesehatan di masa yang akan datang. Kegiatan yang dilaksanakan di Hotel D’Maleo, Mamuju ini berlangsung selama 4 hari. Pelatihan berlangsung dengan lancar dan tentunya senang bisa nambah pengalaman baru dan punya teman baru, bahkan teman lama juga ada yang ikut dalam kegiatan ini.