RSS

JOB INTERVIEW

Jumat pagi yang cerah, waktunya untuk menambah pegalaman in job inteview. Not seriously memang but just for get experience sih… tiada persiapan apa pun, tetapi cuma ingin cari pengalamannya doang karena sebuah perusahaan yang sangat berbeda dengan latar belakang pendidikan. Tidak minat memang tapi karena sudah terlanjur lulus psikotes sehingga join aja tuk ambil pengalaman. Toh nanti kalau keterima itu namanya rejeki….he..he… Surat lamaran, Biodata belum diprint. Pas foto belum dicetak. Namanya juga tidak siap jadi malas aja ngurus di hari-hari sebelumnya. Jadwal tes wawancaranya pukul 08.00 pagi. Sebelumnya itu baru saya cari –cari print di kamar teman-teman, biasa tinggal di asrama sungguh banyak fasilitas, milik teman juga udah kayak milik sendiri, he..he.. Setelah semuanya siap baru bergegas ke tempat perjanjian, terlambat dikit sih tapi seorang Bapak HRD yang bijak member kesempatan untuk mengisi formulir yang telah disediakan. “Duh, gawat….Apa artinya nih”. Aku terhenti pada sebuah pertanyaan yang tidak aku mengerti, ya maklum, bahasa inggris dikit doang tapi semua lembarannya used in english language. Ya…kubiarkan terlewat yang tidak kumengerti. Dan akhirnya waktunya berhadapan dengan HRD untuk interview “Ok, Good Morning, welcome to my Company. Thanks For coming to interview, So now please introduce your self”. Mataku melotot menatap sang interviewer mendengar seolah-olah aku tidak sadar apa yang baru di ucapkan barusan. “Ammaaa,,,,” Used in English,…?! Bisikku dalam hati.. “Ok, Thanks For the time given to me, my name is andika, I am 23 year old now..etc…..”, Hmm….untung ada sedikit bekal waktu masih SMA, dimana semasa kuliah English jadi berantakan, aku terhenti ketika aku tak mampu untuk melanjutkan. Pokoknya Speachlesslah….nggak ada kepercayaan diri apalagi keseriusan, namanya juga want to get experience aja. Yang ada adalah langsung down aja, setelah berlangsung beberapa menit, aku melihat kekecewaan sama sang interviewer, dan pertanyaan sealnjutnya adalah. “Are you seriously to get a job?”. Yes…But maybe I can’t speak englis fluently. Jawabku seketika. “Ok, Please say in Indonesia language”, lanjutnya lagi… aku semakin mau lari dari hadapannya. Aku sangat yakin tidak cocok dengan lowongan ini, tapi aku butuh kerja. “Aku kecewa sama kamu, hasil tesnya bagus, tapi semua itu tidak Nampak dari penampilan kamu. Ok, saya mau lihat keseriusan kamu, silahkan kembali dan potong rambut sekarang, setelah jumatan kembali ke sini jika memang serius”. Gumannya lagi. Masa bodoh, belum jadi karyawannya sudah diintervensi segala macam. “Maaf pak, ini bukan tempat kuliahan yang mau lulus ujian skripsi yang dikatakan kelulusan ada di tanganmu. Tapi ini tidak ada ikatan, jika tidak suka gampang aja khan, tinggal coret saja namanya. Toh namanya system seleksi pasti banyak calon yang lain. Tapi mengapa baru interview kayak kau adalah penentu segalanya. Cerita masa depanlah, apalah…ha..ha… setiap manusia punya jalan tersendiri kali”, gumanku dalam hati tidak pernah berhenti. Tapi sedikit aku renungkan dari sosok seorang interviewer tadi, entah siapa namaya yang so English banget and so kaya banget….. tapi benar juga. Saya yang notabene adalah pencari kerja seahrusnya memiliki penampilan yang meyakinkan. Aku memikirkan tantangan yang dikasihkan tadi, langsung saja aku ke salon kesukaanku sebelum-sebelumnya. Aku yakinkan diri bahwa aku akan kembali padanya dan tunjukkan kalau aku tidak seperti apa yang ditafsirkan padaku. Aku hanya ingin memberitahukannya bahwa tidak selamanya kemampuan seseorang dapat dinilai dari penampilan dan hasil wawancaranya. Aku datang untuk yang ke dua kalinya, penampilanku kali ini sangat meyakinkan. Dia pun sedikti memujiku dengan caranya yang berlebihan, mungkin ia hanya ingin menghiburku atas kesalahannya tadi yang menegurku layaknya seorang anak dengan orang tuanya. Tapi langsung aku angkat bicara, “Maaf pak, kedatangan saya ke sini bukan untuk di interview lagi, saya tidak minat dengan usaha bapak, saya ke sini Cuma mau berterima kasih atas nasehatnya. Mudah-mudahan dapat menjadi motivasi buat saya, dan saya akan mengingat bapak selamanya, terima kasih”. Aku menjabat tangannya baru langsung pulang. Aku tidak mendengar kata lain selain terima kasih juga. He..he good bye Bapak. You Is My Inspiration

0 komentar: