RSS

SMAN 1 TELLU LIMPOE, TEMPAT MENGGALI CITA, CITRA, & CINTA

Tulisan ini saya pesembahkan kepada guru-guruku dan teman-temannku. Oleh: Andika
Tiada masa paling indah, masa-masa di sekolah. Tiada kisah paling indah, kisah kasih di sekolah”. Sepenggal lirik lagu dari Obbie Mesakh ini merupakan lagu yang paling menyentuh perasaan. Lagu tersebut mengingatkan saya pada sebuah memori dan masa-masa yang indah di bangku sekolah. Memang tidak bisa dipungkiri bahwa sebagian insan muda jagad raya ini merasakan masa-masanya yang paling indah adalah ketika berada di bangku sekolah. Kenangan demi kenangan terus terukir hingga di penghujung langkah. Bahkan waktu 3 tahun terasa 3 menit saja. Apalagi jika sekolah tersebut adalah sekolah idaman dan telah bersahabat dengn kita. Sebut saja SMAN 1 TELLU LIMPOE, sebuah sekolah yang paling bersahabat denganku, tempatku menimbah ilmu, berbagi bersama teman-teman hingga guru-guru yang ramah dan bahkan warga sekolah maupun kekasih hati yang senangtiasa setia dan tulus . Layaknya sebuah perahu yang menyeberangkaku di laut luas demi menggapai cita, citra, dan cintaku. Sekolah yang yang bertegger di sebuah desa Teppo, Kecamatan Tellu LimpoE, kabupaten Sidrap ini telah mengantarku menginjak dunia perkuliahan lewat program bebas tes di FKM UNHAS tahun 2006 yang lalu. Sejak berdirinya tahun 1992, sekolah ini telah berbagi jasa dan ilmu kepada ribuan anak didiknya. Menghapus jejak di sekolah ini tidaklah semudah Ariel Peterpan menghapus jejak oleh sebuah tetesan hujan pada kekasih hatinya atau segampang Resky & Andika the Taitans dalam mecari pengganti dan membuang semua cerita yang lalu lewat pantolannya ’Bila’. Disekolah ini telah tertanam sebuah pohon kenangan yang memiliki ranting-ranting kerinduan untuk terus mengenangnya. Betapa tidak, sekolah yang dulunya terkenal dengan kumuhnya hingga kini menjadi sekolah percontohan dengan bangunan-bangunan dan sistemnya yang kerap kali mebawa namanya naik daun. Salah satunya adalah pernah menjadi sekolah tersehat se-Sidrap dan sekolah terhijau se-Sulsel dan sempat mewakili Sulawesi Selatan untuk besanding dengan berbagai sekolah di Indonesia di tingkat nasional. Hal tersebut merupakan hasil dari semangat dan kerjasama warga sekolah, siswa, guru, dan tentunnya dengan kewibawaan dan skill tersendiri serta ide-ide cemerlang oleh sosok seorang kepala sekolahnya. Drs. Akmal, M.pd adalah sosok kepala sekolah yang dikagumi oleh siswa-siswinya, guru-guru, dan bahkan atasanya ini akan membawa sekolah ini berbasis Sekolah Mandiri. Dalam melaksanakan tugas birokrasinya, beliau di wakili oleh Drs.Suardin. Sebagai kepala sekolah beliau masih sempat mengajar dan termasuk salah satu guru favorit saya yang telah menaburiku benih-benih semangat, termasuk salah satunya adalah semangat untuk menulis karena beliau ahli di bidang tulis menulis dan bahakn telah menulis sebuah buku. Dengan prinsip OHT (Otak, Hati, & Tangan) yang terkenal ini membawah sebuah perubahan besar di sekolah yang memikat hati ini. Berlatar belakang sebagai master lingkungan hidup, sekolah yang dulunya gersang sekejap saja dalam kepemimpinannya disulap menjadi sekolah terhijau se-Sulsel. Ditambah lagi keberadaan sosok Pembina OSIS, Drs.H.Muh.Ilyas, terkenal dengan keramahannya dan ahli dalam mengurus berbagai kegiatan apalagi jika panel dengan wakilnya di bidang kesiswaan, Sainal, S.pd, membawa kemajuan dalam kegiatan-kegiatan exktrakurikuler. Termasuk salah satu oraganisasi favoritku saat itu adalah Saka Bhayangkara yang di pandu oleh Wahida, S.pd. Begitu juga dengan penerbitan Mading yang terbit setiap minggu yang dikawal langsung oleh guru bahasa Indonesia, Dra.Hasnawati. Tidak kalah pentingnya juga dalam bidang akademik, seorang guru jebolan mengajar di Negeri Sakura, Jepang, Ali Upri,S.pd, membawa perubahan dalam bidang bahasa Inggris. Kini pun tidak ketinggalan dalam dunia teknologi komputer dan internet di bawah asuhan Syarifuddin, S.pd dan yang ahli dalam bidang tersebut. Semua itu kini menjadi sebuah kerinduan dan hanya bisa terlintas dalam khayalan.
Memang sekolah ini adalah tempat menggali Cita, Citra, dan Cinta. Begitu banyak kenangan yang tidak bisa terhapus. Berat rasanya untuk meninggalkannya. Saya hanya bisa mempersembahkan tulisan ini untuk guru-guruku yang tercinta sebagai ucapan terima kasih atas jasa-jasanya yang mulia. Terima kasih buat kepala sekolahku, Drs.Akmal,M.pd yang telah memberikan motivasi. Buat wakil kepala sekolahku, Drs.Suardin dan pembina OSISku Drs.H.Muh.Ilyas Yunus yang telah membantuku dalam berbagai urusan administrasi, termasuk beasiswa. Tidak lupa buat guru bahasa Inggrisku, Ali Upri,S.pd, yang telah mencetakku untuk tahu sedikit tentang bahasa inggris, guru bahasa Indonesiaku, Sukma, Spd danDra.Hasnawati yang telah menimbahkan benih-benih tulis-menulis yang berawal dari Mading Sekolah hingga karya tulis. Pembina SISPALAKU, Siswadi, S.pd.I dan Pembina SAKA BHAYANGKARAKU,Wahida, S.pd, yang telah menanamkan dasar kepemimpinan pada diriku. Guru matematikaku, Herman Bade, S.pd, dan Nasaruddi n, S.pd, yang memotivasi dalam melanjutkan pendidikanku ke bangku kuliah. Guru kimiaku, Dra.mursyida, Sunarti, Spd dan Syarifuddin, S.pd yang sekaligus pembimbing komputer. Guru biologku, Sainal, S.pd yang penuh canda dan tawa serta bersahabat dengan siswa-siswa. Tidak lupa juga buat guru Sosiologiku, Dra.Karnaini dan wali kelasku, Drs.Ir. Syamsi. Guru ekonomiku, Drs.Hamid, yang nasehatnya membuatku ingat akan kebaikan. Guru sejarahku, Drs. Nurdin, dan guru-gurk yang lain, Wahyu, Spd, Hikmah, S.pd, Dra.Hj.Hadrah, Dra.Asia, Sabili, S.pd, Drs.Gunawan, Hapsa, S.pd, , Ariani, S.pd., M.pd dan semuaya tanpa terkecuali. Hanya ucapan terima kasih yang bisa saya berkan melalui tulisan. Semoga jasa-jasa dan ilmunya dapat mejad pembuka masa depan.
Tulisan ini juga saya persembahkan buat teman-temanku. Buat Sartina dan Munawir Syam yang telah jauh di sana di Tanah Abang yang menuntut cita-citanya. Buat teman-teman se-geng-ku, Surianto, Irwan, Davit, Patongai, Bahar, Kennu, Ali, Elfa, Yuliana, Nurlina, Nulang, Titin. Buat teman-temanku yang sempat melanjutkan pendidikan di bangku kuliah, Janwar, Ratna, M.Irwan, St.Paisah, Nurbaya, Mamma, Mariana, Taufik, Sulkarnain, Jeni, Asmiani 1 Dan Asmiani 2, Basri, Fitriani, Marwah, Eli Hamid, Nasra, Nur Isma, Muliani, Hasnawati, Sri, Selvi, A.Muliana, Dalle, Akbar, Tasri, Dahniar, Hastuti, Anugrah, Haslinda, Eka. Tidak lupa juga amrullah, kasman, jafar, chiwank, dan semua tema-temanku yang tidak sempat tertera namanya. Saya hanya bisa ucapkan selamat menempuh kehidupan yang penuh dengan liku-liku.
Tidak lupa juga buat keluargaku, papa dan mama tercinta, wajo-nani, serta saudara-saudariku, Kaharuddin, timung, wasni, nacang, darci, dan yogi
Inilah kisah perjalanan yang kutorehkan Ketika jarak yang terbentang jauh dan kata-kata semakin sulit terucap http://andika-wirawan.blogspot.com/

3 komentar:

Anonymous said...

blog kamu bagus.. cuma kurang rubrik..

Anonymous said...

maaf yach.... fren gw baru sempet buka uR Blog.Kesan pertama sewaktu gw baca "cita,cinta, citra" yg lo tulis itu..!!!
Keren bangettttt....

dan dengan ur tulisan, make me....
jadi kangennnn ama sekolah kita yang tercinta SMAn 1 Tellu limpoe.

Semangat forever u/ my Fren "Dhika"!!! by: Thina

Suti Pagalagala said...

Sutioso bersabda :
Aq Saluuut dengan BLOG kamu, tapi kok SMP Negeri 1 Tellu LimpoE (t4 Dhik@ dulu) dilupakan, trim's
(sutipagalagala@yahoo.co.id = Guru SMPN 1 Tellu LimpoE Kab. Sidrap)