DETIK-DETIK PERGANTIAN MASA
PARTAI BERTABURAN, CALEG MUDA BERMUNCULAN
STOP AIDS, KEEP THE PROMISE-LEADERSHIP
TUBUH ANDA ADALAH DOKTER YANG TERBAIK
sumber gambar:www.bukubacaan.com Dalam rangka merayakan hari ulang tahun FKM UNHAS yang ke-26, serangkaian kegiatan yang dilaksanakan salah satunya adalah seminar kesehatan yang menghadirkan penulis buku " Tubuh anda adalah dokter yang terbaik" dr. Husen A. Bajry, Ph.D. Dalam seminar tersebut beliau memaparkan betapa pentingnya menjaga kesehatan tubuh yang berawal dari potensi tubuh sendiri untuk menjadi dokter yang terbaik sesuai dengan buku yang di terbitkannya itu. Memang kesehatan pada saat ini menjadi suatu hal yang dianggap wajar, tapi permasalahannya kemudian adalah semakin canggihnya teknologi kesehatan seiring semakin munculnya berbagai penyakit baru yang mematikan. oleh karena itu, kesehatan memang sebenarnya berawal dari perawatan tubuh kita sendiri. tentunya tidak terlepas dari prinsip sebagai didikan fakultas kesehatan masyarakat tentang " Mencegah Lebih Baik Dari Pada Mengobati".
FIELD OF THE MONEY
MUSYAWARAH CABANG (MUSCAB) IPMI SIDRAP CAB. TELLU LIMPOE PERIODE 2006-2007
RAKER IPMI SIDRAP PUSAT MAKASSAR
Saat rapat di mulai, diskusi berlangsung dengan penuh semangat Nene’ Mallomo walau kondisi diliputi dengan kedinginan malamnya Malino. Tidak terasa hingga dini hari dan hasilnya beberapa program kerja telah disepakati bersama dan tentu penuh haranpan semoga dapat terealisasi sesuai harapan yang dinginkan.
Moment yang teridah tentunya keesokan harinnya kami berkunjung ke kebun teh dan air terjun Malino yang memang dari dulunya menjadi tempat wisata utama di kota menggigil ini. Dan kreasi yang tidak kalah pentingnya adalah mengabadikan diri dengan foto-foto tergila bersama pemandangan-pamandangan yang menakjubkan.
http://andika-wirawan.blogspot.com
FHYLOSOFIES
PENGALAMAN BELAJAR LAPANGAN I
KONFRENSI IPMI SIDRAP PUSAT MAKASSAR
Konfrensi Ikatan Pelajar Mahasiswa Indonesia (IPMI) SIDRAP Pusat Makassar yang diadakan pada tangal 6-8 Juni 2008 yang bertempat di STIEM BONGAYA. Acara ini merupakan acara musyawarah besar dalam kepengurusan IPMI SIDRAP. Dalam acara ini di hadiri oleh berbagai mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di makassar dan bahkan ada dari luar makassar.
IPMI SIDRAP merupakan salah satu Organisasi Daerah (ORGANDA) Asal Kab. SIDRAP yang bertempat di Makassar. Organisasi ini bersifat independent di bawah pemerintah Kab.Sidrap dimana menghimpung mahasiswa dan pelajar yang menuntut pendidikan di Makassar.
Dalam organisasi ini terdiri dari berbagai cabang dari tiap Kecamatan di Sidrap ditambah dengan Badan Koordinasi Pertguruan Tinggi (BKPT) dari berbagai universitas di Makassar. Dalam konfrensi ini juga telah di bentuk Badan koordinasi daerah (BAKORDA) demi untuk memperluas gerak IPMI SIDRAP itu sendiri. ”Meskipun BAKORDA yang terbentuk baru satu yakni BAKORDA PARE-PARE namun tak menutup kemungkinan selanjutnya IPMI INI akan berkemnag lagi ke daerah daerah sekitar sulawesi tau bahkan sampai pada ibu kota” jelas M. Syamsul Bahri, Ketua Umum IPMI PUSAT MAKASSAR saat memberi penjelasan terbentuknya BAKORDA tersebut.
Dalam konfrensi tersebut berlangsung musyawarah oleh puluihan pesrta dan sebagai hasilnya adalah M. Syamsul Bahri harus menyerahkan roda kepemimpinannya kepada Amiruddin yang terpilih sebagai ketua baru IPMI SIDRAP PUSAT MAKASSAR PRIODE 2008-2010.
IPMI SIDRAP CABANG TELLU LIMPOE
TIPS SPMB 2008
TULISAN INI BUAT ADIK-ADIK KELASKU DI SMA NEGERI 1 TELLU LIMPOE.
Carilah suasana belajar yang menurut anda aman dan tidak terganggu dari kebisingan. Hindarilah belajar di dekat televisi radio dan segala macamnya karena akan mengganggu konsentrasi.
Jangan belajar terlalu lama
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa daya konsentrasi maksimum manusia hanya bisa dipertahankan selama 16 menit. Setelah itu, daya konsentrasi manusia akan berkurang. Oleh karena itu, saya sarankan untuk melakukan break, bisa dengan musik, minum, ataupun peregangan. Jauhi TV ya, apalagi tempat tidur. Saya sarankan, break dilakukan setiap 40 menit belajar.
Lawan Rasa kemalasan denga range 5 detik
Jika kemalasan datang, cobalah lawan dengan kata "Belajar" saja dalam range 5 detik. jika lewat dari situ kemalasan susah dikendalikan. Itu realita
TAHAP MENGIKUTI SPMBPeriksa jawabanmu; hindari keinginan untuk segera meninggalkan kelas segera setelah Anda menjawab semua soal-soal ujian. Periksa lagi bahwa Anda telah menyelesaikan semua pertanyaan.
JURNALIS MENANTANG, MEDIA BERSAING
Perkembangan IT ( Information Technology) akhir-akhir ini menjadi wacana diberbagai kalangan. Informasi begitu penting namun sudah menjadi hal yang lumrah, mudah didapatkan dan bisa diakses dimana-mana dari berbagai macam media pula. Baik media cetak, elektronik maupun media online yang sekarang paling marak digemari oleh masarakat termasuk kalangan mahasiswa.. Bermunculannya media dewasa ini merupakan salah satu faktor yang mempercepat informasi sampai kepada masyarakat luas. Dengan demikian informasi menjadi hal yang tidak asing lagi dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan sebagian masyarakat itu merupakan sudah menjadi suatu kebutuhan pokok layaknya makanan yang disantap disaat lapar dan minuman disaat dahaga. Olehnya itu, media bangkit dengan berbagai macam merek dan visi-misi yang berbeda-beda. Hal ini telah menjadi persaingan dalam pasaran dunia informasi. Lihat saja Media cetak Koran, tabloid dan segala macamnyan harus besaing dengan media elektronik yang lebih komplik dan ter-update. Lebih-lebih media online sekarang menjadi mudah di akses dengan informasi yang lebih cepat. Hal itulah menjadi tantangan kalangan jurnalis.
Dengan Persaingan media tersebut membuat para jurnalis harus menampakkan keahliannya masing-masing. Hal itu juga menjadi suatu peluang bagi pihak-pihak atau pesrson tertentu. Seperti Diklat jurnalistik yang pernah saya ikuti sejak 7-8 Maret 2008. Diklat yang diadakan oleh PK (Penerbitan Kampus) IDENTITAS Universitas Hasanuddin ini membuktikan kalau pesertanya yang kurang lebih 100 orang menunjukkan semangat jurnalistik yang tinggi. Semangat menembus tantangan baru dalam dunia jurnalistik semakin tampak dari pelatihan ini.
Pameran Alat Terapi Tulang Punggung di Mall Panakukang
Pameran alat terapi tulang punggung di lantai dasar Mall Panakukang terlihat ramai oleh pengunjung. Alat terapi tulang punggung ini merupakan suatu alat yang berbentuk kursi, dimana pada bagian sandaran punggung dan kaki terdapat alat yang bergerak-gerak untuk melemaskan otot. Pameran yang dilaksanakan sejak tanggal 8 hingga 23 Maret 2008 ini juga memberikan pelayanan kesehatan secara gratis berupa terapi tulang punggung bagi pengunjung selama pameran berlangsung dengan menggunakan alat tersebut.
Alat terapi kesehatan milik PT Perfect Global ini diadakan di Mall Panakukang karena melihat kondisi Mall yang ramai dan memudahkan menyosialisasikannya kepada publik. Seperti yang diungkapkan oleh Wibisono, trainer management perusahaan tersebut mengatakan bahwa kegiatan ini dilaksanakan atas dasar warga
Pameran alat yang didesain dari Jepang ini dirangkaikan dengan lomba menggambar dan mewarnai, model dan dancer,serta dimeriahkan oleh Laguna Band.
Alat yang seharga mulai dari Rp 840.000 hingga Rp 74 Juta ternyata diminati juga oleh sebagian warga
Salah seorang pengunjung, Santi yang bertempat tinggal di Tello menuturkan kalau ia baru pertama kali mencoba alat tersebut. Dan ia juga menuturkan bahwa biaya alat tersebut cukup mahal sehingga hanya bisa dibeli oleh orang-orang tertentu. Ia pun berpesan kepada masyarakat untuk tetap menjaga kesehatannya dengan baik dan khususnya bagi para mahasiswa agar dapat menghindari narkoba.
Senada dengan Imam yang tinggal di Hartaco Indah yang mengatakan bahwa ia pun sangat setuju akan kegiatan ini. Karena kesehatan bagi dirinya sendiri merupakan hal yang sangat penting yang harus dijaga dengan baik. (Dhika)
http://andika-wirawan.blogspot.com
Email : an_dhyk@yahoo.com
andikawirawan@gmail.com
FS : dhika_023@ahoo.com
HP : 085299588299
PRA KESPRO MAHASISWA & JARINGAN EPIDEMIOLOGI NASIONAL (JEN)
PRA ( Participatory Rapid Appraisal ) Adalah sebuah Tim Penelitian yang terdiri dari anggota dengan latarbelakang yang berbeda-beda. Penelitian yang bersifat kualitatif ini membutuhkan suatu partisipasi yang cukup dari setiap anggota maupun pada respondennya.
Sekedar berbagi pengalaman dengan Pelatihan PRA KESPRO MAHASISWA yang pernah saya ikuti dari tanggal 1-3 Maret 2008 baru-baru ini di Balai Pelatihan Kesehatan (BAPELKES) Antang yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Epidemiologi (HIMAPID) FKM Unhas yang kerja sama dengan Jaringan Epidemiologi Nasional (JEN) dan Ford Foundatipon (ff). Penelitian ini tidak jauh beda dengan penelitian Statistik yang selalu dipakai pada kebanyakan mahasiswa pada umumnya. Hanya saja penelitiannya bersifat kualitatif atau data kategori dan bersistem cepat. Penelitian ini juga butuh partisipasi dari responden utamanya dalam hal kesiapan dan kejujuran dalam memberi respon kepad interviewer.
Berawal dari transfer teknologi terbukti tidak mampu menyelesaikan masalah di dunia ketiga pada tahun1970-an dan juga mulai dimengerti betapa rumitnya hubungan antara lingkungan ekonomi, budaya, dan politik dalam masyarakat suatu daerah sehingga dari RRA (Rapid Rural Appraisal) itu sendiri dekembangkanlah PRA ini pada akhir tahun 70-an dan awal tahun 80-an.
Cara belajar ini berguna untuk menilai kebutuhan, mempelajari kemungkinan-kemungkinan yang ada serta mencari tahu prioritas dari suatu kegitan dengan membutuhkan sikap partisipatif, saling menghormti dan menghargai antara kelompok, sabar dan tidak buru-buru, rendah hati serta saling berbagi pengetahuan antara sesama anggota kelompok seperti yang dipaparkan oleh Prof. dr. Charles Surjadi, MPH., Ph.D yang didampingi oleh rekannya Dr. Regina dan Vita yang juga sebagai tim pemateri utama dalam pelatihan tersebut.
Saat mengikuti penelitihan ini, Saya sedikit ragu bisa menghasilkan data yang valid, khusunya kalau di sulawesi selatan ini. Karena penelitian PRA ini butuh responden yang mau terbuka dan mengatakannya dengan jujur, sementara warga Sul-Sel itukan paling jarang ditemulkan orang yang mau terbuka apalagi menyangkut hal-hal yang sangat spesifik seperti masalah kesehatan reproduksi. Lebih-lebih kalau menyangkut masalah seks bebas pranikah karena memang itulah yang menjadi sasaran PRA ini. Mereka pasti takut ketahuan oleh khalayak umum apalagi kelurganya sehingga memungkinkan untuk lebih memilih tutup mulut dari pada cerita panjang lebar. Tapi setelah hal itu saya tanyakan pada pemateri saat itu, Erlina DF, salah satu mahasiswa Universitas Katolik Soegijapranata (UNIKA) yang tergabung dalam PRA KESPRO UNIKA yang juga sebagai tamu presenter dalam kegiatan tersebut. Beliau menuturkan kalau dalam mengahapi hal seperti itu memang sebagai seorang interviewer harus punya trik dalam menaklukkan respondennya demi mendapatkan data yang mendalam.
Menurut hemat saya, PRA ini memang bagus diterapkan dan terus dikembangkan dimana ini dapat menjadi sumber dalam meningkatkan pengetahuan kita tentang masalah kesehatan reproduksi khususnyan bagi mahasiswa di Makassar ini sebagai
http://andika-wirawan.blogspot.com
Email : an_dhyk@yahoo.com
andikawirawan@gmail.com
JAWAB SEKARANG
Aku terdiam
Melihat gejolak bangsaku
Krisi moral..,amal…
Krisis amanah
Aku masih terdiam
Mengamati keboborokan negeriku
Rusuh, terkikis, dan terkuras
Di tangan-tangan penguasa
Aku tetap terdiam
Menyaksikan rakyat kecil
Tergeletak, menangis, dan merontah
Pupus di ujung tombak aparat
Apakah aku harus tetap diam?
Membiarkan rakyat menjerit
Kehilangan harta dan hak miliknya
Diboikot, disita, dan digusur
Jawab sekarang..!
DEMOKRASI MATI
Bhineka tunggal ika
Penyatu perbedaan kita
Demokrasi pancasila
Asas dan pedoman bangsa kita
Tapi
Perpecahan, kerusuhan, dan tudingan
Serta fitnah antar golongan dan ras
Ataukah saling jotos menang-kalah
Apakah itu bhinneka kita?
Persaingan politik dan kedudukan,
Intervensi membutakan hukum
Serta keputusan yang berpihak
Apakah itu juga demokrasi kita?
SMAN 1 TELLU LIMPOE, TEMPAT MENGGALI CITA, CITRA, & CINTA
PEMANASAN GLOBAL AJANG PERSAINGAN KAPITALIS
Global Warming
Pemanasan Global (Global Warming) yang semakin marak di media akhir-akhir ini menjadi perhatian publik. Kondisi bumi semakin hari semakin tidak menentu ini layaknya sebuah ancaman yang tidak terduga kapan dan di mana akan meretas. Bencana alam kian menggetarkan jiwa dan raga membutuhkan kewaspadaan dini. Luapan air laut mengancam kehidupan pemukiman sekitar pantai semakin meningkat sekitar 10-20 cm per tahun. Suhu bumi semakin panas dan bertambah rata-rata 3,50C berdasarkan perkiraan para ahli emisi gas ’rumah kaca’ atmosfer. Ditambah pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat di setiap tahunnya akan menambah aktivitas manusia yang beraneka ragam pula. Paling tidak kegiatan mereka mendukung alam dan bahkan sebaliknya justru berdampak pada Global Warming (pemanasan Global) tanpa di sadarinya. Penggunaan alat elektornik seperti kulkas, AC, Farfum yang merupakan kebutuhan sehari-hari justru mengancam kehidupan kita di bumi. Kandungan karbondioksida (CO2), metana (H4), Nitrogen (N2O) dan lain-lain semakin meningkat akibat perbuatan manusia sendiri. Gas-gas tersebut memiliki sifat meneruskan radiasi gelombang pendek atau cahaya matahari, tetapi menyerap dan memantulkan radiasi gelombang panjang atau radiasi balik yang dipancarkan bumi bersifat panas sehingga meningkatkan suhu atmosfer bumi.
“Bumi ini cukup untuk menampung bermiliar-miliaran penduduk tetapi tidak akan cukup untuk satu orang yang serakah”. Sebuah kutipan dari Mahatma Gandhi ini memang menggambarkan keserakahan negara-negara maju. Kita lirik negara-negara berkembang yang nyata-nyata kontribusi sumbangan gas emisinya jauh lebih rendah tapi justru meratifikasi protocol kyoto tanpa banyak pertimbangan. Termasuk Indonesia sendiri yang telah menandatanganinya sejak desember 2004 lalu. Amerika serikat sendiri menarik dukungannya akibat pertumbuhan ekonominya akan terkurangi sekitar 60% di sektor industri. Bukankah itu hanya sebagai ajang persaingan ekonomi yang akan berdampak pada ancaman pemanasan bumi? Termasuk negara maju lainnya, Jepang, Australia Dan Rusia yang merupakan panghasil gas emisi terbesar tetapi kesadarannya akan hasil konfrensi itu tidak terlihat ada rekasi untuk meratifikasinya. Namun november 2004, Rusia berkecil hati meratifikasinya itu pun karena ada unsur yang menguntungkan tersendiri.
Desember 2007 lalu di Nusa Dua, Bali diadakan ‘Climate Change Confrence’ yang di hadiri oleh sekitar 180 negara atau sekitar sepuluh ribu orang.Namun keputusan dan kesepakatan semakin sulit tercipta karena pendapat-pendapat hanya berdasar pada ke-ego-an masing-masing negara. Bahkan hampir saja pembicaraan dalam konfrensi tersebut melenceng dari agenda. Perubahan iklim dalam pembahasan tersebut masih sempat menyinggung tentang perdagangan emisi yang hanya bisa dijalankan oleh negara-negara maju. Hal ini membuang-buang waktu dan biaya saja dan hasilnya cuma kepentingan negara-negara kapitalis. Amerika, Jepang, dan Austrlia awalnya tidak menunjukkan reaksi setuju akan keputusan pengurangan gas emisi tersebut, tapi karena desakan negara-negara lain akhirnya menyetujui meskipun kelihatan sekadar terpaksa. Keputusan tersebut tidak ada implikasi yang nyata dan hanya menagguhkan dengan adanya pertemuan lanjutan Word Ocean Confrence tahun 2009 mendatang di Sulawesi Utara, Minahasa. Sebuah prediksi, jika tekanan ekonomi akan dibawa-bawa dalam konfrensi tersebut maka hasilnya sama yaitu pertemuan lanjutan juga.
Inilah kisah perjalanan yang kutorehkan
Ketika jarak yang terbentang jauh
dan kata-kata semakin sulit terucap
http://andika-wirawan.blogspot.com
AMPARITA, KAMPUNG HALAMAN PENUH KENANGAN
S |
pun kaki melangkah, bahkan ke seluruh penjuru dunia pun, tetap kampung halamanlah yang paling memberi kenangan dan kerinduan yang mendalam. Hidup jauh dari tanah kelahiran dan pisah dengan orang tua merupakan suatu beban dan menambah kerinduan, keinginan tuk mudik tak terhelakkan lagi. Amparita, begitulah namanya sebuah kampung yang tak jauh dari keramaian
Kurang lebih 2 tahun meninggalkan kampung halaman hendak menuntut ilmu di negeri orang merupakan suatu perjuangan yang cukup menguras tenaga dan pikiran. Berstatus sebagai mahasiswa di FKM UNHAS merupakan suatu tanggung jawab yang telah diberikan oleh Tuhan melalui sekolahku tercinta, SMA Negeri 1 Tellu LimpoE lewat layanan Bebas Tes. Itulah suatu kebanggaan yang patut aku syukuri.
Berkumpul sama keluarga dan sanak saudara, bercanda dan tertawa serta gurauan merupakan suatu kerinduan berat, Amparita akan tetap dalam banakku dan menjadi harapan hidupku untuk tetap bersamanya dikala kesuksesan menjemputku. Amparita, jauh dari pusat
MAHASISWA PENCARI IJAZAH : DOSEN PENCARI PROYEK
T |
ahun baru suasana baru, senyum tawa dan canda menyatu, sedih dan duka kian terusik. Melewati musim final bagi kalangan akademia kampus merupakan suatu perjuangan. Perjuangan mati-matian untuk mendapatkan apa yang diharapkan. Dan ijinkan saya untuk berkata bahwa perjuangan tersebut semata-mata hanya bertujuan untuk mencari nilai yang lebih tinggi, bukan untuk mencari ilmu yang kelak akan bermanfaat dalam kehidupan kita. Hal ini telah menjadi tradisi dan membudaya bagi sebagian besar kalangan mahasiswa.
Dalam mewujudkan perjuangannya tersebut maka cara dan langka-langkahnya pun juga bervariasi. Ada yang langsung jatuh cinta sama buku-buku tebal atau istilah trendnya sekarang adalah SKS (Sistem Kebut Semalam). Kutu buku tidak jaman lagi dan dianggap ketinggalan fashion. Cara lain yang popular juga adalah POS YANDU (Posisi Yang Du…du…Menentukan). Selain itu bermunculan juga yang menamakan dirinya TIM TAWAKAL ( Tiba Masa Tiba Wawasan Dan Akal) dan yang paling mujarat juga adalah yang dapat memanfaatkan situasi PDKT dengan cara apapun itu, tong kosong pun juga bisa, dan bila dosennya memiliki filter suara yang tidak bisa membedakan mana rekaman asli dan mana rekaman dadakan, maka munculah sosok baru yang siap tampil dalam audisi. Selain cara tersebut diatas, bermacam cara lainnya. Namun semua itu merupakan suatu usaha mendapatkan nilai rakitan dari dosen penanggung jawab mata kuliah.
R |
akitan disini dalam artian sesuatu yang dibuat sesuai dengan pola yang ada. Jadi nilai rakitan adalah nilai yang dibuat oleh dosen dengan berpedoman pada lembar jawaban yang dikumpul setelah mid dan final semester. Lembar jawaban inilah yang menjadi tolak ukur dan menyeleksinya siapa yang akan menjadi pemenang audisinya. Tentunya yang paling tinggi nilai dan IP-nya adalah pemenangnya dan dianggap paling hebat dan seolah-olah ia adalah pahlawan baru yang berhasil merobohkan pertahanan musuh. Tapi apakah kita pernah berpikir dan bertanya bahwa mendapat gelar pahlawan tersebut apakah sudah sesuai dengan skill yang kita miliki?Apakah kita telah memilih cara perjuangan yang wajar atau tidak? Murni tidak ? berilmu tidak?
Namun hal tersebut tidak mendapat sedikitpun tempat di sel otak kita sebagai bahan renungan, utamanya oleh dosen-dosen kita, yang bagus rakitan nilainya adalah tetap pemenangnya, tidak mengenal mana rasa manis, pahit dan asem, tapi yang dicari adalah mana warna yang paling mencolok dan indah itu pulalah yang menjadi biangnya. Dari sini mungkin saja muncul rasa ketidakadilan. Bagaimana tidak, secara personal mungkin mahasiswa tertentu yang serajin-rajinnya sampai-sampai tak sedetikpun kuliahnya yang bolong hingga tugas sampai pada mid-finalnya yang cukup komplite dan murni jerih payahnya namun hasilnya harus error tertindas oleh mahasiswa pemburuh absensi yang sekilas membawah tong kosong yang nyaringnya beratus-ratus kali lipat. Dari sini muncullah ajang audisi pemilihan suara ternyaring dan terhebat se-universitas, se-fakultas hingga merebak ke lembaga-lembaga mahasiswa yang tidak disertai dengan aplikasi lanjutan dalam bentuk kegiatan yang nyata dan bermanfaat, meskipun ada hanya sebatas ajang hura-hura orasi, demo yang berujung anarkis pula.
D |
ibalik audisi ini, kita juga telah panda-pandainya memilih audisi mana yang akan kita ikuti. Suatu audisi yang paling marak dan membudaya juga bagi kita kalangan mahasiswa. Audisi ini terkenal dengan istilah pencari ilmu atau penacari ijazah. Tentunya pilihan pavorit adalah pencari ijazah. Karena kita memang diajar hanya sekedar untuk mencari nilai dan ijazah, bukan ilmu. Bagaimana tidak kalau dosen kita sendiri yang juga tengah mengikuti audisi baru. Audisi mengajar atau penggalang proyek yang seolah-olah lupa akan tugas utamanya sebagai dosen.
Hal ini berdasar pada realita yang ada. Dosen dalam kacamata tanggung jawab adalah menimbahkan ilmunya kepada insan akademia kampus. Tapi bagaimana hal itu bisa terjadi jika ada mangsa di luar sana yang lebih enak dan lezat untuk menambah gizi dompet agar lebih tebal. Untung kalau masih sempat bertatapan dengan mahasiswanya sesuai jadwal yang telah ditentukan yang durasinya hanya kurang lebih satu setengah jam saja. Tapi kalau jam itu selalu bolong dengan alasan ada tugas lain, hal itupun mendapat seruan tepuk tangan meriah oleh sebagian besar mahasiswa. Saat seperti inilah terkadang muncul jadwal baru yang dapat mengganggu jadwal mahsiswa lainnya. Atau paling tidak sebagi penggantinya adalah mengerjakan tugas diktat atau modul yang sekian tebalnya yang dibuatnya sendiri dan dijualnya dengan harga yang tidak bisa terjangkau oleh sebagian mahasiswa yang hanya bermodalkan tekad dan keberanian saja. Masih untung juga kalau mahasiswanya gemar membaca diktat. Dosen sendiri saja yang langsung membawakan materri kuliah di depan kelas belum tentu diktat itu akan tersentuh. Karena memang membaca, menulis, ataupun diskusi bukan budaya menarik di kalangan mahasiswa. Kalaupun ada palingan membaca komik novel dan sejenisnya. Budaya diskusi pun semakin kering dikalangan mahasiswa, kalupun itu hanya ada pada lembaga-lembaga mahasiswa. Itupun hanya secara kecil-kecilan dengan topic pun hanya berkisar tentang mencari kekurangan dan kelemahan suatu kebijakan instansi ataupun personal sebagai modal untuk tindak lanjut berupa aksi , demo atau orasi dalam menuntut sesuatu yang dianggapnya tidak wajar.
D |
hik@PH06-UH
dapat diakses bersama tulisan-tulisan lainnya di situs online mozilla firefox
TAHUN BARU, HARAPAN & ANCAMAN BARU
s |
elamat tahun baru 2008, "semoga hari ini lebih baik dari hari kemari dan hari esok lebih baik di hari esok”. Itulah kalimat yang sering terlontar antara kita di tahun baru dan suasana baru ini. Baik secara langsung maupun yang paling marak dengan melalui layanan SMS yang sekejab saja jari-jari menari di atas digit Hp hingga ucapan itu pun telah menjelajahi seisi dunia. Semua bersorak riang dan berpesta pora menyambut tahun baru ini. Kebahagiaan dilumpahkan dengan pesta kembang api dan petasan menggema seakan-akan meneriakkan ungkapan yang tak sempat terucap. Hari yang ditunggu-tunggu dan waktu yang dinanti-nantikan serta detik-detik yang dirindukan oleh insan jagad raya di tahun ini disambut dengan hati yang penuh semangat dan harapan . Keramaian kota pun semakin nampak ramai dengan berbagai kegiatan yang beraneka ragam pula. Angin menghunus dikegelapan malam dan hujan mengguyur dikedinginan malam tak terhiraukan. Seakan-akan dunia nyata telah jauh dalam pikiran dan disambut dengan dunia maya yang disertai dengan keceriaan dan harapan-harapan baru.
Perayaan ini tidak mengenal usia, golongan, dan status,. Tua-muda, anak-anak dewasa semuanya berbondong-bondong menyaksikan petasan yang menggetarkan naluri dan nadi serta seluruh pembuluh darah ini. Alunan musik yang semakin menambah maraknya suasana dengan iringan DJ yang membuat tubuh merinding dan tak tertahankan untuk menggerakkan seluruh badan mengikuti irama musik yang semakin menggebu-gebu. Sekejab saja susana menjadi gaduh dan bersorak-sorak tanda kebahagiaan yang meluap-luap. Detak jantung pun semakin cepat mengikuti dentaman detik-detik terakhir di pnghujung tahun ini. Waktu semakin beranjak, jarum pendek jam pun semakin tertutup oleh jarum pangjangnya. Hingga jam digitalpun menunjukkan angka 00:00, ucapan pun mulai terlontar”selamat tahun baru 2008”. Berakhir sudahlah tahun 2007 dan tibalah tahun 2008. Salaman pun mulai terucap “Happy New Year”.
Itulah sebuah ilustrasi yang menggambarkan sebuah perayaan tahun baru. Dimana kebahagian semakin memuncak dan harapan-harapan baru semakin bermunculan. Tentunya dengan harapan akan lebih baik dan mendapat amal dan rejeki dari-Nya.
Dibalik harapan dan kebahagiaan itu akan tiba-tiba saj menjad sebuah ancaman dan kesedihan baru. Bagaimana tidak, situasi tahun baru ini juga selain memunculkan suasana yang membahagiakan sebaliknya pula alam telah memberika ujian kepada umat manusia dan segala penghuninya. Hantaman bencana alam yang tidak terduga kapan dan dimana datangnya semakin menjadi momok yang harus mendapatkan perhatiann dan kewaspadaan.
Banjir dan tanah longsor meratakan petakan tempat bersandar manusia tidak lain dan tidak bukan adalah ulah manusia sendiri yang lihai memanfaatkan situasi untuk meraup keuntungan tanpa mengindahkan resiko yang akan ditimbulkannya. Serakus-rakusnya manusia terhadap alam menajadikan alam semakin mengancam kehidupan manusia. Ulah manusia yang semakin hari-semakin lupa diri dan bertindak sekehendak hati akan menjadi alasan bagi alam dalam menampakan keperkasaannya. Dimana-mana terjadi bencana mengerikan. Mula dari gempa, luapan lumpur, banjir, putting beliung hingga bada guntur yang seolah-olah meneriakkan bahwa alam semakin menderita dan terkuras oleh tindakan sewenang-wenang manusia.
Tahun baru ini membawa harapan baru namun tak terlepas dari ancaman baru.. Mudah-mudahan keserakahan manusia akan terkubur di tahun 2007 hingga tahun 2008 ini akan membawa kecerahan alam, manusia, dan segala isinya.